Pernahkah Anda bereaksi dengan cara tertentu lalu kemudian menyesalinya? Mungkin dengan rekan kerja, pada bawahan Anda, atau mungkin pada atasan Anda. Reaksi spontan terkadang membuat seseorang tak bisa berpikir secara bijak sehingga langsung saja bereaksi negatif.
Di bawah ini merupakan kasus yang terjadi di tempat kerja.
Kasus 1
Sebut saja namanya Susan, ia bekerja di perusahaan Manufaktur Z. Suatu hari manajernya meyakini bahwa Susan telah melakukan kesalahan. Manajernya yang bernama Baron, berteriak pada Susan tepat dihadapan teman sekerjanya.
Saat Susan mencoba menjelaskan, ia memotongnya lalu memanggil Susan dengan sebutan ‘bodoh’ kemudian berkata, “sekarang aku tak lagi memercayai kamu untuk melakukan pekerjaan itu.” Lalu Baron membalikkan badan ke arah seluruh tim di ruangan itu lalu berkata, “ Lihatlah inilah yang terjadi jika kalian bertindak seperti orang bodoh.” Lalu Baron sang manajer keluar dari ruangan tersebut.
Alhasil, Susan merasa malu dan merasa tak nyaman. Ia tak bermaksud melakukan kesalahan, awalnya ia hanya melakukan cara kreatif untuk melakukan tugas yang diberikan manajernya. Tapi ternyata tak berhasil, ia telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan yang miliki dan mulai mempertanyakan kemampuannya. Ia merasa tak nyaman berada di sekitar manajernya tersebut, ia merasa terancam dengan reaksi manajer tersebut.
Akhirnya teman sekerja Susan juga terpengaruh kondisi tersebut. Mereka mencari Baron untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi karena kuatir jika reaksi itu juga tertuju pada mereka. Akhirnya berimbas pada produktifitas menurun, inovasi menurun, moral dan keterlibatan bawahan menurun, dan manajemen mikro yang meningkat.
Kasus 2
Susan bekerja di perusahaan Manufaktur Z. Suatu hari ia melakukan hal yang disebut sebagai kesalahan oleh Baron manajernya. Namun Baron tidak marah ia hanya berkata, “ Susan, tolong bantu saya untuk memahami apa yang telah kamu lakukan. There are three ways in which you can https://clickmiamibeach.com/ win: 1. ”
Susan menjelaskan ketika ia mencoba menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan Baron, ia menyadari adanya redudansi dalam informasi yang harus dimasukkan ke dalam sistem TI. Ia telah bertemu dua ahli dalam tim dan mereka membuat beberapa perubahan cepat pada sistem. “Beberapa layar kini terlihat berbeda, tapi menghapus area informasi yang berlebihan harus menghemat berapa jam kerja setiap minggu.”
Baron berterima kasih kepada Susan untuk identifikasi cepat atas redudansi dan proaktifnya dalam upaya perampingan sistem TI. Ia juga memuji dua pakar TI karena lonjakannya dan membuat perubahan secara cepat. “Ini adalah jenis inovasi harian yang pada akhirnya akan menguntungkan pelanggan. Saya sangat menghargai kerja tim dan itu adalah pekerjaan yang bagus!” kata Baron.
Alhasil Susan berterima kasih atas pengakuan yang diberikan kepadanya di hadapan teman sekerjanya. Ia mulai berusaha lebih keras untuk menemukan area untuk perbaikan. Rekan kerja Susan juga melihat jika atasan mereka mengharagai inovasi dan kerja tim. Akhirya mereka juga mulai mencari cara untuk meningkatkan alur kerja. Akhirnya produktifitas meningkat, peningkatan inovasi, moral dan keterlibatan karyawan juga meningkat.
Viktor Frankl seorang psikiater, mengatakan: “Antara stimulus dan respons, ada ruang. Di ruang itulah terletak kebebasan dan kekuatan ntuk memilih respons. Dalam pilihan-pilihan itu terletak pertumbuhan dan kebahagiaan. ”
Setiap hari, Anda ditantang dengan bagaimana carat merespons situasi yang muncul. Sebelum merespons dengan reaksi spontan, ada kalanya jeda waktu. Pikirkan tentang opsi yang Anda miliki mengenai bagaimana Anda bisa merespons dan mempertimbangkan dampak yang dapat ditimbulkan oleh reaksi-reaksi itu, karena bagaimana Anda bereaksi akan menjadi karakter batin Anda.