Modal merupakan hal yang mengerikan bagi orang-orang yang akan memulai usaha. Banyak dari mereka beranggapan, bahwa modal merupakan segalanya untuk memulai usaha. Sekilas, hal ini memang benar, tetapi kurang tepat, karena ada yang jauh lebih penting dari modal.
Memulai suatu usaha itu dapat dilakukan tanpa modal. Pasti kamu akan bertanya-tanya “ Bagaimana kita bisa memulai usaha tanpa modal, sedangkan modal merupakan penggerak awal dari suatu usaha?”.
Itu adalah pertanyaan yang wajar, karena memang modal memiliki peran seperti itu. Tetapi, modal yang kamu maksud itu adalah modal berupa materi atau uang. Padahal usaha tidak hanya melulu soal uang, banyak hal lain juga harus diperhitungkan dan dipertimbangkan.
Belajarlah dari orang-orang yang berhasil
Jika kamu mengetahui sosok yang bernama Jack Ma, maka kamu telah mengetahui sosok yang luar biasa inspiratif. Dia adalah salah satu contoh seorang pengusaha yang sangat sukses saat ini, bahkan ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Dia mengawali bisnis dengan mengumpulkan tim yang selaras dengan misi yang telah disusunnya untuk usahanya.
Misi tersebut merupakan prioritas pekerjaan atau kebudayaan yang dibangun dalam menjalankan usaha tersebut, yaitu pelanggan, karyawan dan yang terakhir adalah pemberi modal.
Kala itu, Jack Ma pertama kali melihat peluang pada internet. Setelah itu dia memikirkan apa yang bisa dilakukan dengan internet itu dan ternyata dia berpikir bagaimana jika internet ini bisa menjadi pemicu untuk merubah dunia.
Dengan demikian, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh orang-orang yang akan memulai suatu usaha, yaitu mencari peluang usaha, mencari tim yang memiliki pemikiran yang sama dan berakhir pada modal.
Peluang usaha tidak hanya dicari, tetapi juga dianalisa
Peluang usaha itu tidak hanya mencari celah yang dapat kita masuki sebagai pemicu atau alasan kamu mengambil peluang usaha itu, tetapi kamu juga harus melakukan riset dan menganalisa. Apakah peluang tersebut benar-benar dapat berhasil di kemudian hari.
Mengukur tingkat keberhasilan peluang usaha harus memperhatikan bagaimana usaha itu di masa yang akan datang, karena sejatinya usaha yang baik adalah usaha yang berkelanjutan bukan usaha yang musiman yang mengikuti tren, misalnya adalah batu akik kemarin yang sekarang bagaimana kabarnya? Apakah seramai tahun lalu?.
Setelah kamu memastikan bahwa peluang usaha itu memiliki potensi yang sangat bagus di kemudian hari atau di masa yang akan datang, maka selanjutnya adalah kamu harus menentukan siapa calon pelangganmu.
Cara menentukan target konsumen
Di bagian poin kedua dari peluang usaha ini banyak sekali dilupakan oleh para pelaku usaha pemula. Mereka selalu menitikberatkan bahwa konsumen adalah masyarakat secara umu. Ini memang benar bahwa konsumen adalah masyarakat secara umum, tetapi dalam usaha kamu harus menargetkannya secara spesifik.
Misalnya saja, kamu menjual makanan ringan bercita rasa pedas yang terbuat dari ubi cilembu, maka kamu harus memikirkan level kepedasan makanan tersebut dapat ditoleransi oleh orang-orang dengan rentang umur berapa. Tetapi kamu tidak boleh mengira-ngira. Kamu harus melakukan riset secara langsung, yaitu dengan memberikan tester kepada target konsumenmu.
Untuk menentukan target konsumen sebelum dilakukan riset, maka kamu boleh mengira-ngiranya, mungkin di antara umur 18 hingga 25 tahun dan masih berstatus sebagai pelajar ataupun mahasiswa. Setelah itu, baru lakukan survei. Ternyata pada survei atau riset tersebut didapatkan hasil bahwa makanan yang kamu jual, lebih banyak disukai oleh mahasiswa yang berumur antara 20 hingga 25 tahun.
Tentukan misimu dengan baik
Setelah mendapatkan peluang usaha yang benar-benar menjanjikan, selanjutnya adalah kamu mencari tim yang sesuai dengan misimu. Jika misimu adalah untuk memperkaya dirimu sendiri, maka ini bukan suatu hal yang istimewa, tetapi misi itu tetap benar, karena sejatinya usaha memang bertujuan untuk memperkaya diri.
Ippho Santosa pernah mengatakan, jika kamu memiliki misi usaha untuk memperkaya dirimu sendiri, maka kamu akan berusaha sendiri, tetapi jika kamu memiliki misi usaha yang memiliki dampak kepada orang lain, maka kamu akan melakukan usaha itu secara bersama-sama atau pasti dibantu orang lain yang sepemikiran denganmu.
Ini adalah konsep bisnis yang sangat bagus, walaupun ini di luar nalar, tetapi ada contoh nyatanya, misalnya saja adalah ketika diadakan acara untuk anak yatim piatu, maka aan banyak sekali bantuan yang datang untuk menyukseskan acara tersebut. Dengan demikian, misi bisnis juga harus memiliki dampak pada orang lain.
Misalnya saja tadi, misi makanan ringan bercita rasa pedas yang terbuat dari ubi cilembu, yaitu kamu ingin memberikan pasar yang jelas kepada para petani ubi cilembu dengan harga yang stabil dan diatas rata-rata, serta memperkenalkan ubi Cilembu di di pasar internasional.
Jika misimu demikian, maka banyak sekali bantuan yang akan datang dan bisa jadi dari pemerintah juga akan ikut membantu dalam bisnismu, sehingga peluang berkembangnya akan semakin pesat.
Lakukan seleksi tim
Jika misi sudah terbentuk dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah kamu melakukan seleksi tim. Pastikan orang-orang yang berada dalam satu tim denganmu memiliki misi yang sama di otaknya, karena jika tidak sejalan, maka dapat dipastikan orang tersebut dapat menjadi penghambat dalam menjalankan bisnis ini nantinya. Tidak dalam waktu dekat, tetapi pada kemudian hari, entah kapanpun itu, pasti akan menjadi penghambat.
Jangan galau karena modalmu kecil
Setelah peluang usaha dan tim telah terbentuk, maka saatnya kamu memikirkan modal. Ingatlah prinsipnya, jika kamu menebar kebaikan, maka kamu akan menuainya di kemudian hari. Dengan demikian, jika kamu mengawali usaha dengan tujuan sosial, selain tujuan untuk memperkaya diri, maka modal bisa jadi datang dari arah yang tidak terduga duga.
Selain itu, saat ini juga banyak sekali pendanaan hibah dari pemerintah untuk para pelaku bisnis yang memiliki ide bisnis yang cemerlang, dengan visi dan misi tidak hanya untuk memperkaya dirinya sendiri, tetapi memiliki juga berdampak untuk orang lain. Istilah kerennya adalah Noble Purpose.
Neil Patel mengatakan bahwa banyak sekali startat bermunculan, tetapi mereka tidak berumur lama, karena mereka tidak menerapkan Noble Purpose dalam usahanya. Ingat “banyak sekali yang hanya ingin memperkaya dirinya tanpa melibatkan atau tanpa memberikan dampak kepada orang lain”.
Steve Jobs memiliki Noble Purpose dimana dia ingin menciptakan teknologi yang dapat memajukan umat manusia. Sangat mulia sekali misi usahanya. Tak heran ia juga tercatat sebagai pengusaha yang berhasil dan memiliki pengaruh terhadap kemajuan teknologi.
Dengan demikian, modal berupa materi ,bukan hal yang harus kamu khawatirkan, tetapi yang harus sama khawatirkan nantinya adalah prospek usahamu dan bagaimana caramu mendapatkan tim yang selaras dengan Noble Purpose usahamu.
Inilah salah satu contoh peluang usaha modal kecil
Sebagai gambaran saja, sebenarnya terdapat beberapa peluang usaha yang membutuhkan modal kecil, tetapi yang disebutkan ini bisa jadi sangat umum. Tetapi, informasi ini dapat kamu gunakan sebagai acuan untuk mencari peluang usahamu sendiri.
Adapun peluang usaha modal kecil ini ini, yaitu membuka jasa translate jurnal, baik itu dalam bahasa Inggris, Jepang, Belanda, Perancis dan lain sebagainya. Walaupun terkesan remeh, tetapi jika kamu melakukan riset yang sangat dalam terutama di kalangan mahasiswa, mereka sebenarnya membutuhkan jurnal jurnal internasional, tetapi banyak dari mereka yang tidak bisa mengartikannya dengan baik dan hanya mengandalkan Google Translate.