Rezeki yang halal adalah hal yang wajib, khususnya bagi orang-orang yang beragama muslim. Namun, rezeki yang halal memang sudah menjadi suatu hal yang harus didapatkan dan dalam agama lain juga mengajarkan jika harus berusaha mendapatkan rezeki dengan cara yang baik.
Memang halal dan baik adalah dua hal yang berbeda, tetapi kebanyakan orang mengira itu adalah hal yang sama. Jika halal sudah pasti baik, tetapi baik belum tentu halal. Contoh sederhananya adalah jika kamu bekerja sebagai seorang bartender di suatu diskotik, maka ini adalah hal yang baik, tetapi hasilnya masih samar dan lebih menjurus ke hal yang diragukan kehalalnya, karena sangat berkemungkinan untuk menjual minuman keras atau mengelola minuman keras. Itulah mengapa halal sudah pasti baik, tetapi yang baik belum pasti halal.
Syariah merupakan salah satu hal yang bisa menjamin kehalalan suatu kegiatan, karena itu merupakan suatu peraturan yang tertulis dan langsung datang dari Sang Maha Pencipta. Jadi memang halal merupakan bagian dari suatu agama dan islam merupakan agama yang membawa hal tersebut.
Saat ini, kehalalan merupakan hal yang paling dicari. Semua orang cenderung memilih bisnis-bisnis yang dilakukan dengan memperhatikan prinsip syariah. Banyak sekali bisnis yang muncul dengan menggunakan sistem ini, karena menurut mereka yang menjalaninya, bisnis dengan sistem ini jauh lebih aman dan lebih menenangkan, karena mengikuti peraturan yang diturunkan oleh Sang Maha Pencipta atau bisa dibilang dengan menjalani sistem bisnis ini merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.
Kita tahu bisnis memiliki beragam model, tetapi secara garis besar, bisnis terbagi menjadi dua cara, yaitu konvensional dan online. Bisnis konvensional saat ini sudah sangat jarang diterapkan, karena pada kegiatannya, bisnis ini juga mengkombinasikan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, yaitu internet atau secara online.
Sangat tidak mungin jika hanya berbisnis konvensional tanpa mengkombinasikannya dengan bisnis online. Memang bisa, tetapi untuk mendapatkan target pasar yang luas, tentu akan sangat sulit.
Bisnis online juga sangat berbeda dengan bisnis konvensional, karena pada dasarnya bisnis tidak memerlukan tempat, tetapi jika sudah besar, maka ia memerlukan tempat, jadi akhirnya juga menerapkan prinsip bisnis konvensional. Dengan demikian, bisnis konvensional dan online merupakan bagian yang tak terpisahkan.
Namun, apakah ada bisnis online syariah? Tentunya ada, karena inti dari bisnis ini adalah mengikuti peraturan yang ada. Oleh karena itu, sangat disarankan jika ingin memulai bisnis syariah, maka harus mengikuti terlebih dahulu kajian ilmiah terkait hal tersebut, agar konsep dan pemahaman terkait hal ini benar-benar dipahami sehingga dapat diterapkan dengan sebaik mungkin.
Inti dari bisnis syariah sebenarnya adalah kejujuran dan tanpa riba. Kejujuran di bisnis online ini akan menjadi hal yang susah, karena konsumen tidak dapat melihat barang yang dijual secara langsung, sehingga diperlukan deskripsi yang jelas dan detail.
Salah satu barang yang membutuhkan deskripsi sangat detail adalah jual beli smartphone ataupun barang elektronik lainnya. HP atau smartphone bekas tentu tidak sesempurna ketika beli baru. Oleh karena itu, deskripsi kondisi secara fisiknya harus detail, sehingga calon pembeli tahu bahwa terdapat beberapa cacat pada smartphone tersebut. Selain itu, performanya juga harus disebutkan, karena semakin tua hp, maka performanya juga akan semakin menurun.
Kita tahu bahwa kredit merupakan cara tercepat untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Namun, skema bunga atau riba membuatnya menjadi tidak halal. Sebenarnya kredit bisa jadi hal yang diperbolehkan asalkan tidak ada bunga dalam proses pencicilannya.
Misalnya saja, ada seorang membeli harga smartphone di Toko A dengan harga di pasaran adalah 3 juta rupiah, maka skema kredit juga tidak boleh melebihi nominal tersebut. Skema pencicilan adalah 6 bulan, maka tiap bulannya pembeli harus membayar sebesar 500 ribu rupiah.
Ada juga jika skema kredit lain yang diperbolehkan dengan syarat pembeli dan penjual menyepakati harganya. Jadi misal, harga ketika tunai adalah 3 juta, tetapi pembeli menginginkan kredit, maka penjual mengganti harganya menjadi 3,5 juta. Jika pembeli setuju dengan hal itu, maka itu diperbolehkan, karena itu sudah menjadi hak penjual untuk merubah harganya. Selain itu tidak ada batasan dalam menentukan harga jual suatu barang.
Hal yang menjadi masalah dalam skema kredit konvensional adalah adanya bunga yang dimana nominalnya tidak ditentukan, sehingga harga awal dan harga akhir yang harus dibayarkan pembeli berbeda.
Misalnya, seorang pembeli membeli smartphone berharga 3 juta dengan bunga 10% tiap bulan dan dicicil selama 6 bulan, maka pembeli harus membayar 660 ribu rupiah tiap bulannya, sehingga ketika kredit usai, pembeli justru mengeluarkan uang sebanyak 3,96 juta rupiah. Harga awal dan akhir tidak sama, inilah yang menjadi masalah pada kredit konvensional.
Jadi untuk mengatasi hal ini, maka tentukan harga yang tetap, baik di awal maupun di akhir kredit. Jika di awal sudah ditentukan 3,5 juta, maka harga di akhir juga harus 3,5 juta. Perbedaannya hanya pada perjanjian saat melakukan transaksi. Lantas apa saja bisnis online syariah yang dapat dicoba? Berikut adalah beberapa diantaranya.
1. Toko online
Toko online merupakan salah satu bisnis online syariah yang bisa dicoba. karena pada dasarnya prinsipnya sama hanya dengan toko-toko konvensional. tetapi disana tidak ada proses bertemunya penjual dan pembeli secara langsung.
Selain itu, pembeli tidak memiliki peluang untuk melihat barang secara langsung. Dengan demikian, agar bisnis ini berjalan sesuai  dengan sistem yang diinginkan, maka deskripsi dari barang yang dijual harus benar-benar detail dan jangan pernah menyembunyikan kekurangannya.
Hal ini dikarenakan itu merupakan hak pembeli untuk mengetahui kekurangan dari produk tersebut dan jangan khawatir dengan tidak lakunya barang yang kamu jual, karena jika memang barang itu bagus, maka sudah pasti barang yang kamu jual pasti laku.
Selain itu, kejujuran dalam berdagang pasti akan berbuah manis karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdagang dengan modal jujur dan menjadi pedagang yang sukses bahkan terkenal sebagai orang yang jujur.
2. Reseller
Hampir sama dengan toko online, tetapi seorang reseller mendapatkan barang yang spesifik atau berjenis tertentu, semisal ada seorang penjual baju yang membuka peluang untuk reselle. Reseller akan diberikan harga khusus atau jauh lebih mura, Â sehingga ia dapat menjualnya dengan harga yang ia tentukan sendiri dan tentunya mendapatkan untung yang lebih banyak.
3. Desain website
Bisnis online tidak lepas dari keberadaan website atau situs. Oleh karena itu, jika kamu memiliki kemampuan yang sangat mumpuni untuk mendesain suatu website, maka ini adalah peluang bisnis online syariah yang bisa kamu coba.
Kita tahu bahwa itu adalah bisnis yang bergerak dalam bidang jasa. Oleh karena itu, agar sistem Syariah ini berjalan dengan baik, maka kamu harus melakukan tugas dengan amanah dan sebaik mungkin.
Intinya adalah bagaimana cara kamu agar pelanggan itu puas dengan hasil kinerjamu. Mungkin akan banyak sekali revisi yang diinginkan oleh pelanggan, tetapi tetap kamu harus melakukan apa yang diinginkan oleh pelanggan, karena akhir dari bidang jasa adalah kepuasan pelanggan.